Pada hakikatnya, Islam tidak melepaskan kehidupan
rumah tangga berjalan begitu saja tanpa arah petunjuk. Sehingga hawa nafsu
menjadi penentu yang berkuasa. Tidak demikian adanya. Islam telah menggariskan
hak, kewajiban, tugas dan tanggung-jawab antara suami dan istri sesuai dengan
kodrat, kemampuan, mempertimbangkan tabiat dan aspek psikis. Hal tersebut
ditetapkan di atas landasan yang adil lagi bijaksana. Allah Ta’ala berfirman :
Senin, 08 Agustus 2016
SOLUSI BAGI WANITA YANG TERTINDAS SUAMI
Senin, 13 Juli 2015
Hanya Untaian Aksara
detik
demi detik waktu
terus berlalu
siang
menjadi malam, dan
gelap menjadi terang
dalam
hitungan dunia, usia
semakin bertambah
adakah
sedikit terfikir, bahwa mata
semakin terlena dengan kilauan
fana dunia
sedangkan
kantuk., mungkin tidak juga
pernah bisa untuk
dirasa
Sabtu, 09 Maret 2013
TAUTAN ANGAN DALAM BAYANG KERINDUAN
hanya tautan angan.,
dalam bayangan yang tak juga bisa menjadi kenyataan
disini..
berteman diam kurasa hampa dan juga menyakitkan
dan disini..
berpeluk sunyi., ternyata hati masih juga selalu
menyimpan kerinduan
entah sampai kapan..
hingga saat ini tak pernah juga kutemukan satu jawaban
hanya sekedar tautan angan
kutuliskan untukmu.,
yang
jauh di mata dan selalu berpeluk rindu nan menyakitkan
Jumat, 05 Oktober 2012
SELEMBAR DUKA DALAM AKSARA SERIBU MAKNA
masih juga
kutemukan selembar duka
sedang tinta
rindu-ku ..
tumpah bersama
aksara yang berserak
di relung jiwa
masih juga
kutemukan goresan luka
sedang asmara
tak lagi bertandang
dan lembut menyapa
aku memang
tak lagi bicara
sedangkan diam ..
kurasa begitu
hangat mencumbu sukma
aku pun kini
tak pula perlu
untuk bersuara
karena aksara
telah bertutur dalam
bahasa seribu makna
aku .. bukanlah
kamu
karena aku
masih menggenggam selembar
duka ..
duka dari
hati yang terluka ..
dan
selalu bungkam bersama
kata dibalik rasa
aku
adalah aku ..
yang berkata
kepadamu ketika perlu
sedangkan diamku ..
tentunya bukanlah
bisu
Jumat, 14 September 2012
LEMBAR KASIH BERTINTA RINDU
kutuliskan
sepucuk surat untuk-mu
sepucuk
surat yang tidak pernah berwarna biru
kutuliskan
sepucuk surat untuk-mu
dilembar
kasih-ku yang selalu bertintakan rindu
telah
ku-kata akan tulusnya rindu kepada-mu
seperti
rindu-ku pada dia yang telah berlalu
telah
ku-kata akan tulusnya sayang untuk diri-mu
seperti
sayang-ku pada dia yang kini diam dan telah membisu
namun
harus kau tahu.,
sayang-ku
tidak berwujud dan tanpa rupa
seperti
halnya rindu-ku yang tak pernah juga mengharapkan rasa
karena
rindu-ku memang tidak bertaut asa
seperti
sayang-ku padamu yang tidak pernah mendamba cinta
untuk-mu
kini kembali kutuliskan
dilembar
kasih-ku yang selalu bertinta kerinduan
agar
tak ada hati yang terluka ketika rindu berlalu ditelan masa
agar
tak pula hati merana tatkala sayang tidak lagi pernah menyapa
Langganan:
Postingan (Atom)