Pertanyaan,
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya,
Aku seorang pemuda berusia 19 tahun. Aku telah
berbuat aniaya terhadap diriku sendiri dalam banyak kemaksiatan sehingga aku
sering tidak shalat di masjid, tidak puasa Ramadhan secara sempurna selama
hidupku, dan aku melakukan perbuatan-perbuatan tercela lainnya. Seringkali
diriku berjanji untuk bertaubat, tetapi aku kembali bermaksiat, dan aku berteman
dengan para pemuda di kampung kami yang tidak benar-benar istiqamah. Demikian
pula kawan-kawan, saudara-saudaraku, seringkali datang ke rumah kami, dan
mereka bukan orang-orang yang shalih juga. Allah tahu bahwasanya aku telah
banyak berbuat aniaya terhadap diriku sendiri dalam kemaksiatan-kemaksiatan dan
aku melakukan perbuatan-perbuatan yang buruk. Tetapi setiap kali aku bertekad
untuk bertaubat, maka aku kembali lagi seperti semula. Aku berharap agar engkau
menunjukkan kepadaku pada suatu jalan yang mendekatkanku kepada Tuhanku dan
menjauhkan dari perbuatan-perbuatan yang buruk ini.
Jawaban,
“Katakanlah: "Hai
hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah
kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa[1314]
semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. [Az-Zumar : 53]
Para
ulama bersepakat bahwa ayat ini turun berkenaan dengan orang-orang yang
bertaubat. Barangsiapa yang bertaubat dari dosa-dosanya dengan taubat yang semurni-murninya,
maka Allah mengampuni dosa-dosanya semuanya, berdasarkan ayat ini dan
berdasarkan firmanNya.
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,…..”. [At-Tahrim : 8]
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,…..”. [At-Tahrim : 8]
Allah
Subhanahu wa Ta’ala mempertalikan penghapusan kesalahan-kesalahan dan masuk
surga pada ayat ini dengan taubat yang semurni-murninya, yaitu perbuatan yang
mencakup meninggalkan dosa, waspada terhadapnya, menyesali apa yang pernah
dilakukannya, bertekad bulat untuk tidak kembali kepadanya,karena mengagungkan
Allah Subhanahu wa Ta’ala, menginginkan pahalanya, dan takut terhadap siksanya.
Dan diantara syarat taubat ialah mengembalikan hak-hak yang dizhalimi kepada
yang berhak menerimanya atau mereka yang memaafkannya, jika kemaksiatan
tersebut berupa kezhaliman yang menyangkut darah, harta dan kehormatannya, maka
ia banyak berdo’a untuknya, dan menyebut kebaikan-kebaikan amal yang dilakukan
olehnya di tempat-tempat di mana ia pernah mengunjingkannya ; karena
kebaikan-kebaikan akan menghapuskan keburukan-keburukan. Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman.
“…..Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”. [An-Nur : 31]
“…..Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”. [An-Nur : 31]
Allah
Subhanahu wa Ta’ala mengaitkan dalam ayat ini keberuntungan dengan taubat. Ini
menunjukkan bahwa orang yang bertaubat itu orang yang beruntung lagi berbahagia.
Jika orang yang bertaubat mengiringi taubatnya dengan iman dan amal shalih,
maka Allah menghapuskan keburukan-keburukannya dan menggantinya dengan
kebajikan-kebajikan. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surah
Al-Furqaan,
ketika menyebutkan kesyirikan, membunuh dengan tanpa hak dan zina.
“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. [Al-Furqaan ; 68-70]
“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. [Al-Furqaan ; 68-70]
Di
antara sebab taubat ialah ketundukan kepada Allah, memohon hidayah dan taufik
kepadaNya, serta agar Dia memberi karunia berupa taubat kepadamu. Dialah yang
berfirman.
“Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. [Al-Mu’min : 60]
“Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. [Al-Mu’min : 60]
Dialah
yang berfirman.
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”. [Al-Baqarah : 186]
Diantara sebab-sebab taubat juga dan istiqomah di atasnya ialah berteman dengan orang-orang yang baik dan meneladani amalan-malan mereka, serta menjauhi berteman dengan orang-orang yang jahat. Shahih dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda.
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”. [Al-Baqarah : 186]
Diantara sebab-sebab taubat juga dan istiqomah di atasnya ialah berteman dengan orang-orang yang baik dan meneladani amalan-malan mereka, serta menjauhi berteman dengan orang-orang yang jahat. Shahih dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda.
“Seseorang itu tergantung agama
temannya, maka hendaklah salah seorang dari kalian memperhatikan kepada siapa
berteman”.
[Hadits Riwayat Abu
Daud dalam Al-Adab, 4833,At-Tirmidzi dalam Az-Zuhud 2378, Ahmad 8212]
Beliau bersabda.
“Perumpamaan teman yang shalih dan teman yang buruk ialah seperti pembawa minyak wangi dan pandan besi.Pembawa minyak wangi mungkin akan memberi minyak kepadamu, kamu membeli darinya, atau kamu mencium baunya yang harum. Sedangkan pandan besi, mungkin akan membakar pakaiannmu atau kamu mencium bau yang tidak sedap”.
Beliau bersabda.
“Perumpamaan teman yang shalih dan teman yang buruk ialah seperti pembawa minyak wangi dan pandan besi.Pembawa minyak wangi mungkin akan memberi minyak kepadamu, kamu membeli darinya, atau kamu mencium baunya yang harum. Sedangkan pandan besi, mungkin akan membakar pakaiannmu atau kamu mencium bau yang tidak sedap”.
[Hadits Riwayat
Al-Bukhari alam Al-Buyu 2102, Muslim dalam Al-Birr wa Ash-Shilah 2628]
[Kitab Ad-Da’wah, Al-Fatawa, hal.251, Syaikh Ibnu Baz]
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Disalin dari kitab Al-fatawa Asy-Syar’iyyah Fi Al-Masa’il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram,
Disalin dari kitab Al-fatawa Asy-Syar’iyyah Fi Al-Masa’il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram,
Edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini, Disusun oleh Khalid
Al-Juraisy,
Penerjemah Amir Hamzah, Penerbit Darul Haq
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Keterangan,
Pemberian foto bukan dengan niat yang
buruk, hanya sebagai ilustrasi untuk menambah daya pikat bagi kaum muslimin dan
muslimat dalam membaca dan mempelajari tulisan ini